Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahkamah Internasional Akan Selidiki Kejahatan Perang Gaza

Reporter

image-gnews
Anak laki-laki Palestina melewati sisa-sisa rumah, yang hancur oleh serangan Israel selama perang Juli-Agustus antara Israel dan Hamas, di sebelah timur Kota Gaza, 4 Januari 2015. REUTERS/Suhaib Salem
Anak laki-laki Palestina melewati sisa-sisa rumah, yang hancur oleh serangan Israel selama perang Juli-Agustus antara Israel dan Hamas, di sebelah timur Kota Gaza, 4 Januari 2015. REUTERS/Suhaib Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) memperingatkan parlemen Israel, Knesset, bahwa Mahkamah Internasional (ICC) kemungkinan besar akan membuka penyelidikan tentang kejahatan perang di Gaza pada 2014 dan pembangunan pemukiman ilegal di Tepi Barat pada tahun ini.

Stasiun televisi Israel Channel 10 pada Senin 8 Januari 2018 melaporkan, Kolonel Amit Aviram, anggota senior Komite Luar Negeri dan Pertahanan Luar Negeri Knesset menyerahkan sebuah laporan rahasia dari NSC berjudul, "Penilaian Situasi Strategis untuk 2018.”

Pejabat NSC mengkhawatirkan penyelidikan awal Mahkamah Internasional akan meningkat menjadi investigasi penuh pada 2018. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran lain kalau Mahkamah Internasional akan mengadili para pejabat Israel dengan dakwaan kejahatan perang berdasarkan pengaduan yang diajukan Otoritas Palestina.

Baca juga:

Krisis Listrik, Nyawa 200 Bayi di Rumah Sakit di Gaza Terancam 

Kekhawatiran NSC menyusul laporan ICC pada 4 Desember 2017 yang memaparkan hasil pemeriksaan pendahuluan, yang dimulai sejak 2015. Ketua Jaksa ICC, Fatou Bensouda mempublikasikan laporan bertajuk "Aktivitas Pemeriksaan Awal 2017", di mana dia membeberkan perkembangan pemeriksaan klaim Palestina terhadap Israel yang diluncurkan sejak Januari 2015.

Laporan 2017 itu mengutip dugaan keterlibatan pemerintah Israel, dalam pembangunan pemukiman ilegal warga Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Laporan itu juga menyebut berdirinya Amichai, kota Israel pertama yang dibangun di Samaria dalam seperempat abad, sebagai contoh.

Berdasarkan hukum internasional, Israel dilarang mendirikan permukiman di wilayah pendudukan Palestina.

Laporan itu menyebut bahwa pada Juni lalu, pembangunan kota baru ini untuk menggantikan komunitas Amona, pasca pembongkaran pada Februari lalu. Amona terletak di wilayah perbukitan tengah di Tepi Barat.

"Pada Maret 2017, untuk pertama kalinya, dalam beberapa dekade, kabinet keamanan Israel menyetujui pembangunan permukiman baru untuk merelokasi warga Amona, yang dievakuasi pada Februari 2017, menyusul keputusan Pengadilan Tinggi Israel pada Desember 2014," kata laporan ICC seperti dikutip Arutz Sheva.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:

Truk Tangki Air ACT Tiba, Bocah di Gaza: Terima Kasih Indonesia 

Selain soal pembangunan permukiman ilegal, Mahkamah Internasional juga melaporkan soal dugaan kejahatan perang dalam Perang Gaza.

"Pada tahun lalu, analisis ICC tentang dugaan kejahatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak terhadap konflik Gaza 2014 semakin berkembang. Begitu juga dengan beberapa dugaan kejahatan yang dilakukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 13 Juni 2014. “

Dalam laporan itu Bensouda menulis bahwa pihaknya telah memilih sejumlah insiden yang masuk kategori kejahatan perang terhadap warga sipil dalam serangan militer 50 hari Israel di Gaza.

Dalam kesimpulannya, Bensouda menegaskan ICC telah membuat kemajuan signifikan dalam penilaian terhadap masalah fakta dan hukum yang relevan yang diperlukan untuk menentukan apakah ada dasar yang masuk akal untuk melanjutkan penyelidikan."

Operasi militer Israel selama 50 hari pada 2014 di Jalur Gaza berawal dengan serangan udara merespons roket dari Jalur Gaza, serupa dengan Operasi Pilar Pertahanan 2012.

Menurut kabar yang dilansir Times of Israel, dari pihak Israel 74 orang tewas, termasuk 68 tentara Israel, 11 di antaranya tewas dalam serangan di terowongan lintas perbatasan, dan enam warga sipil. Adapun di Jalur Gaza, lebih dari dua ribu orang tewas, mayoritas adalah warga sipil Palestina terutama anak-anak. Seluruh Jalur Gaza rusak berat akibat operasi militer Israel tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

1 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

6 jam lalu

Jurnalis Al Jazeera reporter Shireen Abu Akleh. REUTERS
Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.